SutanTakdir Alisjahbana Andaikan Masih Hidup Hari ini 100 tahun hari kelahiran Sutan Takdir Alisjahbana (STA), 11 Februari 1908 di Natal, Sumatera Utara. Alangkah beruntungnya kita jika Sutan Takdir Alisjahbana (STA) masih hidup sekarang. Kita bisa banyak bertanya soal arah kebudayaan bangsa ini. Puisi"Dalam Gelombang" di atas merupakan salah satu karya dari Sutan Takdir Alisjahbana. Setelah membacanya, kita bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan oleh penulis melalui puisi tersebut. Bait kedua puisi tersebut dibuka dengan kalimat, "Kami mengalun di samudra-Mu." "Mu" yang disebut di sini merujuk kepada Tuhan. Aku pergi dan Puisi "Menuju ke Laut" karya Sutan Takdir Alisjahbana ini menggunakan laut untuk mengungkapkan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan. • Ada pula seorang sastrawan Pujangga Baru lainnya, Sanusi Pane yang menggunakan laut sebagai sarana untuk mengungkapkan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan. Padamasa itu, terbit pula majalah Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana, beserta Amir Hamzah dan Armijn Pane. Karya sastra di Indonesia setelah zaman Balai Pustaka (tahun 1930 - 1942), dipelopori oleh Sutan Takdir Alisyahbana. Karyanya Layar Terkembang, menjadi salah satu novel yang sering diulas oleh para kritikus sastra

Novelnovel Pujangga Baru diwarnai oleh ide nasionalisme dan cita-cita kebangsaan, seperti Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana (1937) dan Belenggu novel Kalah dan Menang (1978) karya Sutan Takdir Alisjahbana (STA). Novel setebal (530 halaman) ini tidak banyak diperbincangkan kritikus sebab terlalu terbebani oleh pesan pemikiran

Salahsatu bentuk karya yang mempunyai dasar untuk membangkitkan rasa semangat bangsa adalah karya sastra yang berbentuk roman. "Layar Terkembang" adalah salah satu roman yang diciptakan oleh Sutan Takdir Alisjahbana..Tema pokok dari Layar Terkembang ialah perjuangan dalam mencapai kebesaran dan kejayaan bangsa, terutama yang harus dilakukan oleh kaum muda yang harus berjiwa baru. Penulisdan karya sastra Pujangga Baru . Sutan Takdir Alisjahbana; Layar Terkembang (1948) Tebaran Mega (1963) Armijn Pane; Munculnya angkatan ini ditandai dengan maraknya karya-karya sastra, puisi, cerpen, maupun novel, yang bertema sosial-politik, khususnya seputar Reformasi. Tuhanku aku hilang bentuk remuk Tuhanku aku mengembara di

Dalamsejarah perkembangan kesusastraan Indonesia Armijn terkenal sebagai salah seorang pelopor pendiri majalah Pujangga Baru tahun 1933 di samping Sutan Takdir Alisyahbana dan Amir Hamzah. Mulai tahun 1933—1938 ia menduduki jabatan sekretaris redaksi majalah itu.

2 Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (Novel) Karya Hamka. 3. Layar Terkembang (Novel) Karya Sutan Takdir Alisjahbana. 4. Nyanyi Sunyi (Kumpulan Syair) Karya Amir Hamzah. 5. Airlangga (Naskah Drama) Karya Sanusi Pane. Karya sastra yang lahir pada angkatan Pujangga Baru masih dibaca dan dikaji sampai saat ini. .
  • 2k3teerfak.pages.dev/12
  • 2k3teerfak.pages.dev/314
  • 2k3teerfak.pages.dev/212
  • 2k3teerfak.pages.dev/260
  • 2k3teerfak.pages.dev/159
  • 2k3teerfak.pages.dev/175
  • 2k3teerfak.pages.dev/192
  • 2k3teerfak.pages.dev/154
  • puisi aku dan tuhanku karya sutan takdir alisjahbana